NATAL dan tahun baru (Nataru) sudah berlalu. Hanya saja harga minyak goreng masih methengkreng tinggi di langit nusantara. Minyak goreng curah maupun kemasan di pasar tradisional dan modern belakangan masih stabil di kisaran harga Rp20 ribu–Rp22 ribu per liter.
Nataru yang secara sosial budaya kerap dipakai sebagai ‘penanda kewajaran’ atas kenaikan harga sejumlah komoditas pangan termasuk minyak goreng, kali ini nampaknya meleset. Signifikasi Nataru tidak mampu menjelaskan mengapa kenaikan itu sangat tidak wajar; selain lama, juga sangat tajam.
Silahkan baca lebih lanjut di tautan berikut https://m.mediaindonesia.com/opini/468191/minyak-oh-minyak