Dalam linguistik Indonesia dikenal istilah dwilingga salin suara. Istilah yang diadopsi sepenuhnya dari linguistik Jawa, dwilingga salin swara. Sebuah gejala kebahasaan yang mengacu pada salah satu cara pembentukan kata melalui reduplikasi bentuk dasar kata disertai dengan adanya perubahan bunyi.
Dalam kehidupan keseharian kita biasa mendengar atau bahkan mengucapkan kata yang tidak asing lagi di telinga; wara wiri, sana sini, bolak balik, gerak gerik, serba serbi, corat coret, kelap kelip, lauk pauk, sayur mayur, ramah tamah, cerai berai, dan masih banyak lagi.
Silahkan baca lebih lanjut dalam tautan berikut https://mediaindonesia.com/opini/488688/perlawanan-lewat-bahasa